Kami sudah mulai memetakan siapa konsumen kami yang sebenarnya. Siapa pengguna solar, Pertamax. Kami juga masuk ke life cycle management untuk melihat dalam sebulan apa yang dia beli, seminggu apa yang dia beliJakarta ANTARA - PT Pertamina Persero menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk mendorong digitalisasi operasional dan layanan kepada pelanggan. Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masud Hamid dalam bincang daring "Sinergi BUMN Akselerasi Pembayaran Digital dalam Ekonomi New Normal", Rabu, mengatakan pihaknya menyadari digitalisasi akan menjadi tren di masa mendatang sehingga perseroan perlu melakukan upaya persiapan. "Maka meski tidak mulai dari nol, tapi hampir nol, kita set up siapkan betul infrastruktur baik infrastruktur untuk kepentingan operasi dan maintenance pemeliharaan maupun untuk kepentingan services layanan," katanya. Masud menjelaskan pihaknya juga telah memetakan konsumen untuk membuka peluang baru di mana saluran digital Pertamina bisa membuat keterikatan pada pelanggan. "Kami sudah mulai memetakan siapa konsumen kami yang sebenarnya. Siapa pengguna solar, Pertamax. Kami juga masuk ke life cycle management untuk melihat dalam sebulan apa yang dia beli, seminggu apa yang dia beli," katanya. Masud menjelaskan Pertamina sendiri tengah mempersiapkan kerja sama cross-selling dengan internal Pertamina Group, BUMN Group dan Global Company Group. Semua itu dilakukan untuk menciptakan bisnis berbasis konsumen yang berkelanjutan. Lebih lanjut, ia mengatakan Pertamina baru saja menginstal alat electronic data capture EDC berbasis Android di 24 ribu titik, di mana di setiap SPBU akan terdapat empat titik Android EDC. Pertamina juga siap menginstal alat serupa di 160 ribu outlet LPG yang semuanya akan terintegrasi. Masud menambahkan sejak Lebaran tahun ini, pihaknya juga telah memberikan layanan home delivery dengan pembayaran nontunai untuk produk LPG dan BBM nonsubsidi. "Responnya sangat bagus meski belum sebesar yang fisik tapi trennya sangat bagus. Jadi kita mengirimkan LPG nonsubsidi, juga jual Pertamax, BBM ramah lingkungan," pungkas Masud. Baca juga Pertamina gandeng 3 BUMN untuk pembangunan dan perawatan kapal Baca juga PGN bangun klasterisasi infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik Baca juga Konsumsi produk gasoline-gasoil naik 40 persen memasuki normal baruPewarta Ade irma JunidaEditor Ahmad Buchori COPYRIGHT © ANTARA 2020
Kegiatanusaha Pertamina di sektor hulu yang dikelola oleh Subholding Upstream mencatatkan capaian nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri sebesar 62,35% sampai dengan September 2021 ini.Tangerang – Di era yang sudah modern seperti saat ini kita dihadapkan dengan bermacam macam teknologi contohnya kendaraan, kendaraan memudahkan kita pergi ke suatu tempat dengan cepat dan pastinya memangkas banyak waktu dibanding kita berjalan kaki. Hampir setiap rumah di Indonesia saat ini pasti memiliki kendaraan seperti motor atau mobil. Bahan bakar kendaraan bermotor yaitu Pertalite, Pertamax, pertamax turbo, solar, dexlite, pertamax racing, dan pertamina dek. Semua bahan bakar itu biasa dijual di SPBU di seluruh indonesia. Kasus Kecurangan di SPBU Pertamina Dimulai dari nol, itu slogan atau kata yang sering kita dengar ketika mengisi bahan bakar di SPBU stasiun pengisian bahan bakar umum. Tapi pada kenyataannya sering kali kita menemukan oknum-oknum nakal yang melakukan kecurangan ketika kita mengisi bahan bakar. Sebagai contoh yang masih hangat-hangat nya kecurangan di stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU Pertamina bernomor 3442117 di Gorda di Kibin, Kabupaten Serang disanksi penutupan selama 6 bulan. Sanksi itu diberikan PT Pertamina Persero melalui Pertamina Patra Niaga Subholding Regional Jawa Bagian Barat karena adanya kecurangan dengan cara memodifikasi mesin dispenser yang merugikan konsumen. Kecurangan tersebut dilakukan petugas saat menjual BBM berjenis Pertalite, Pertamax, Pertamina Dex, Dexlite, dan Solar. Sehingga, harga dan takaran bensin yang keluar tidaklah sesuai. Kasus ini sebelumnya diungkap Ditreskrimsus Polda Banten atas sindikat kecurangan perdagangan BBM di SPBU Gorda Nomor 34-42117 di Jalan Raya Serang – Jakarta KM 70 Kecamatan Kibin Kabupaten Serang, pada Desember 2021 lalu, Pertamina menindak oknum petugas SPBU Bintaro Tangerang Selatan yang kedapatan melakukan kecurangan setelah seorang pembeli wanita memviralkan videonya di media sosial. Lalu pada Januari 2019 Kementerian Perdagangan Kemendag menyegel SPBU Pertamina di Jalan Ringroad Gagak Hitam Medan karena mengoperasikan enam unit pengisi BBM atau nozzle jenis solar dengan tingkat kesalahan rata-rata mencapai -0,83 persen. Kemudian pada bulan Agustus 2019, Kemendag melakukan pengawasan SPBU di sembilan kabupaten/kota provinsi Bali pada 6—9 Agustus 2019. Hasil dari pengawasan tersebut, empat SPBU diduga melakukan kecurangan, yaitu dua di Kabupaten Bangli dan dua di Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil pengawasan di Bangli, telah ditemukan adanya dugaan pemasangan alat tambahan pada pompa ukur berupa rangkaian elektronik printed circuit board PCB di dua SPBU yang diawasi tersebut. Sementara pada Juni 2019, Kemendag juga pernah menyegel SPBU Pertamina yang ada di Kabupaten Indramayu karena kedapatan menggunakan alat tambahan yang merugikan konsumen. Selain kasus kecurangan pengurangan takaran BBM, sejumlah SPBU Pertamina juga beberapa kali didera kasus lainnya seperti menjual solar subsidi ke truk industri, kelalaian petugas sehingga bensin yang diisi sesuai uang dibayarkan, hingga kasus pungutan di fasilitas toilet gratis yang sempat dipermasalahkan Menteri BUMN Erick Thohir. Untuk kasus kecurangan yang terungkap di SPBU Serang, Pertamina tidak memutus kontrak kerja sama, namun hanya melakukan pembinaan dengan menghentikan penjualan selama 6bulan. Pemilik dan manajer SPBU yang sudah ditetapkan jadi tersangka karena terbukti merugikan konsumen, juga tidak ditahan polisi. Mahasiswa Teknil Elektro Universitas Sutomo, Faisal Afif Sudian Tips Hindari Kecurangan Petugas SPBU Berikut tips menghindari kecurangan operator SPBU saat Anda mengisi BBM di pom bensin. 1. Pastikan Meteran Dimulai dari NolKetika akan mengisi bahan bakar di SPBU, pengendara harus memastikan petugas sudah memulai meteran dari nol. Meskipun hampir semua SPBU menerapkan hal tersebut, tidak adasalahnya pembeli lebih teliti dan memperhatikan meteran tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir kecurangan. 2. Lihat laju meteran Meski meteran sudah dimulai dari nol, pembeli sebaiknya tetap mengawasi lajunya meteran SPBU. Hal ini untuk mengamati jika ada praktik kecurangan yang lain, seperti kelajuan meteran yang sangat cepat atau tidak normal. 3. Ketahui Kapasitas Tangki Pemilik kendaraan harus mengetahui kapasitas kendaraannya. Hal ini bertujuan, ketika mengisi bahan bakar hingga penuh, pemilik kendaraan bisa memastikan sesuai dengan kapasitas. Bila tidak sesuai dan menemui kejanggalan, pemilik kendaraan bisa mengadukan hal tersebut ke supplyer bahan bakar. Mypertamina Per tanggal 01 Juli 2022 PT pertamina persero mulai mewajibkan konsumen Pertalite dan solat subsidi untuk mendaftar di aplikasi My pertamina, ini bertujuan agar subsidi energi yaitu BBM jenis pertalite dan solar bisa tepat sasaran. Sebab, data yang ada di aplikasi akan menunjukkan pembeli berhak mendapatkan BBM subsidi atau tidak. Pendaftaran nya pun baru di lakukan di 5 provinsi yaitu provinsi, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Tapi masih banyak masyarakat yang salah persepsi dan mengira bahwa mulai tanggal tersebut seluruh pembelian Pertalite dan Solar harus menggunakan MyPertamina Nyatanya, pada periode 1 Juli-30 Juli 2022 Pertamina masih melakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar menggunakan konsumen masih bisa melakukan pembelian kedua BBM tersebut tanpamenggunakan MyPertamina. Pertamina juga menegaskan, pada tahap tersebut fokus utamanya adalah mendorong konsumen untuk melakukan pendaftaran lewat situs web MyPertamina. Tujuannya, untuk melakukan antara data yang ditemukan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code yang akan diterima melalui email, atau notifikasi di website Banyak tanggapan masyarakat terhadap mypertamina seperti mempertanyakan tentang larangan penggunaan ponsel di SPBU, tapi dengan adanya kebijakan baru seperti mengajakmasyarakat untuk menggunakan ponsel di spbu. Ada juga yang berpendapat bahwa my pertamina adalah cara pemerintah untuk mengajak masyarakat menggunakan pertamax karna Pertamax tidak termasuk energi subsidi. Oleh Faisal Afif Sudian/211090150008 Jadi kesimpulannya kami tidak perlu harus mulai dari nol. Dengan dilaksanakan di Bontang, Pertamina dapat memulai proyek dari titik 5 dari skala 10," katanya kepada Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR RI dalam kunjungan kerjanya ke Bontang dan Balikpapan.
Daribeberapa menit durasi waktu yang diberikan, entrepreneur rumahan ini berkisah perjalanan bisnisnya, mulai dari nol mencari pembeli secara konvensional hingga berkembang menembus pasar luar negeri. "Saya memulai usaha itu tahun 1994, waktu itu masih door to door di sekitar Kemang. Pada saat krismon tahun 1997 saya bisa menyewa ruko di. 471 264 357 323 272 1 228 420