Pendidikansebagai ilmu dan seni, suatu disiplin ilmu dapat dipandang sebagai pengetahuan ilmiah apabila memiliki status keilmuan yang jelas karena status keilmmuan yang jelas akan memperkokoh eksistensi disiplin ilmu tersebut.

SeniSebagai Pendidikan Kreativitas. De Francesco (1958) menyatakan bahwa pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara membantu pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek kreativiitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Pendapat objek formal ilmu pendidikan menurut D. Sudjana memandang bahwa pendidikan itu tidak hanya terbatas pada kegiatan mendidik antara pendidik dan peserta didik yang tertuju pada kedewasaan, tetapi mencakup kegiatan pendidikan dalam bentuk pengalaman belajar sepanjang hayat.
\n \nperbedaan pendidikan sebagai ilmu dan pendidikan sebagai seni
Pendidikharus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat anak didik. Pengakuan pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan bahwa pendidikan dapat dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah aplikasi ilmu (ilmu pendidikan) tetapi sekaligus pula adalah seni.
Pendidikansebagai seni terbukti karena pendidikan merupakan suatu kegiatan yang melibatkan aspek kreativitas, improvisasi, spontanitas, dan inspirasi. Mengajar adalah seni, seperti halnya melukis, mengajar melibatkan emosi, penghayatan, inspirasi, improvisasi, dan hati sanubari.
Mendidiksebagai seni, artinya bahwa pendidik piawai dalam menyampaikan isi materi pembelajaran agar para terdidik dengan cepat dan tepat menguasai materi pembelajaran. Mendidik sebagai teknik, artinya bahwa pendidik diharapkan menguasai isi materi pembelajaran secara memadai.
. 177 250 429 339 150 229 156 166

perbedaan pendidikan sebagai ilmu dan pendidikan sebagai seni