JAKARTA, KOMPAS — Emiten produsen air minum dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk, dengan produknya Cleo, menargetkan akan membangun tiga pabrik pengolahan air minum dalam kemasan di tiga kota tahun ini. Dengan tambahan itu perusahaan berupaya meningkatkan pangsa pasarnya di tengah permintaan air minum kemasan yang dinilai masih tinggi.
Sejarah air minum kemasan. Dalam berbagai litelatur, disebutkan sosok yang menjadi perintis utama lahirnya air minum kemasan di Indonesia adalah Hendrik Freerk Tillema, seorang Belanda kelahiran 1870. Tahun 1910-an, Hendrik Freerk memperkenalkan air minum kemasan bermerek Hygiea ke penduduk Hindia-Belanda (Indonesia) di Semarang.
Mulai dari perkotaan maupun pedesaan, harga air minum dalam kemasan (seperti AQUA, ADES, Cleo, Le Minerale) itu lebih mahal dibanding dengan Air Isi Ulang Galon yang lazim diproduksi oleh Mesin Depot Air Minum di sekitar kita. KONSULTASI Rab Depot Air Minum di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat 081-390-760-411 (TELP/WA) Sebelum memulai bisnis air minum dalam kemasan di Jakarta, kita harus tahu bahwa ada dua jenis perusahaan AMDK: tradisional dan modern. Air kemasan standar bersumber dari mata air atau sumur alami, sedangkan air kemasan saat ini berasal dari air keran. Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Perusahaan ini mengolah air dari sumber air bawah tanah menjadi air siap konsumsi dengan tambahan oksigen yang menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) berbentuk air minum dalam kemasan galon. Produk AMDK galon tersebut selanjutnya didistribusikan ke rumah-rumah pelanggan, pengepul, pengecer serta bekerjasama dengan . 296 292 204 213 303 181 92 253